Teknologi Mobile Scanner
Mobile Scanner adalah aplikasi mobile yg digunakan untuk pemindaian sesuatu yg hasil dari pemindaian tersebut diubah sedemikian rupa menjadi sebuah data.
Teknologi scanner banyak macamnya diantaranya adalah barcode scanner, QR Code scanner, image scanner, fingerprint scanner, location scanner, dan yg paling mutakhir adalah irish scanner.
Manfaat dari teknologi mobile scanner adalah untuk mempermudah pengaksesan suatu data yg diubah sedemikian rupa menjadi sebuah kode atau citra sehingga tidak semua orang bisa membaca / mengambil data tersebut. Awalnya dibutuhkan device / alat khusus untuk membaca kode-kode tersebut, akan tetapi teknologi mobile sekarang sudah mampu membacanya. User hanya perlu mendownload aplikasi pihak ketiga untuk menerjemahkan kode-kode tersebut menjadi sebuah data dengan cara aplikasi tersebut mengaktifkan fungsi kamera dan kamera akan mengambil citra kode tersebut. Misalnya saja dirjen pajak mengeluarkan QR Code untuk mengambil data pajak yg hanya bisa diambil melalui browser.
Apabila discan maka akan muncul data seperti ini :
Dahulu dibutuhkan device seperti ini
Namun dengan mengaktifkan fungsi kamera dan menjalankan program penerjemah kode tersebut, dari mobile-pun bisa. Teknologi mobile scanner di era digital semakin lama semakin berkembang, unik dan sulit untuk ditiru. Misalnya irish scanner, fingerprint scanner, location scanner dan image scanner.
Irish Scanner
Iris atau biasa disebut sebagai selaput pelangi adalah daerah berbentuk gelang pada mata yang dibatasi oleh pupil dan sklera (bagian putih dari mata), jadi iris scanning yaitu teknologi pemindai iris yang digunakan pada perangkat dengan tujuan keamanan. Fitur keamanan yang digunakan pada perangkat mobile seperti sensor sidik jari, dan pemindai iris tak hanya dapat digunakan untuk mengunci dan membuka akses perangkat, tetapi lebih spesifik dapat digunakan untuk mengunci dan membuka konten-konten sensitif di galeri, browser, buku telepon, file, catatan, email, dan lain sebagainya.
Sebenarnya Samsung bukanlah vendor pertama yang menggunakan sistem keamanan biometic. Sebelumnya, Nokia Lumia 950 sudah pernah membenamkan fitur sejenis. Tentu saja, Samsung Galaxy Note 7 hadir dengan lebih lengkap dan lebih baik. Cara kerja dari iris scanner ini sebenarnya cukup mudah. Tidak seperti fitur sidik jari, pengguna hanya bisa mendaftarkan satu akun di fitur pemindai mata ini. Asal sudah terdaftarkan, ponsel pintar akan membuka dengan sangat cepat layaknya membuka menggunakan fitur pemindai sidik jari.
Samsung meletakkan LED infrared di kamera depan yang nantinya menscan mata kamu. Mata kamu harus berjarak selangkah jauhnya dari ponsel (ponsel akan mengarahkan kamu dengan view finder). Jangan khawatir, kamu tidak akan dikagetkan dengan cahaya yang akan menembak mata kamu seperti halnya pada retina scan.
Samsung mengatakan, teknologi ini tetap mampu membaca mata kamu meskipun kamu menggunakan kaca mata atau lensa kontak. Namun saat demonstrasi kaca mata diminta untuk dilepas.
Patently Mobile mengungkapkan bagaimana paten Samsung terbaru melakukan iris scan dan perangkat apa saja yang mendukungnya. Teknologi ini nantinya bakal diterapkan pada banyak perangkat mulai dari laptop, smartphone, perangkat wearable, perangkat IoT, kamera digital dan lainnya.
Sistem pengenalan iris menggunakan 3 lensa untuk menangkap sinyal. Berdasarkan paten tersebut, sistem pengenalan iris menggunakan 3 lensa untuk menangkap sinyal, kemudian mengecek iris dari pengguna dengan menggeneralisasi image dan informasi lainnya. Informasi lainnya tersebut termasuk juga wajah dari si pengguna.
Fungsi utama dari fitur ini tentu saja sebagai alternatif dalam membuka ponsel dari orang yang tak berhak. Namun, Samsung juga menambahkan fungsi lain seperti mengunci folder yang hanya bisa dibuka dengan pemindai mata yang terdaftarkan.
Dengan menggunakan Web Browser, pengguna juga bisa membuka situs yang membutuhkan password hanya dengan menggunakan fitur iris scanner ini.
Finger Print Scanner
Fingerprint mengubah metode keamanan smartphone walau sebenarnya tidak terlalu banyak. Kemampuan fitur ini untuk membuka perangkat atau otorisasi saat melakukan pembayaran merupakan sesuatu yang relatif baru.
Hingga saat ini sudah ada sekitar 180 jenis produk mobile yang dilengkapi fingerprint. Namun, apa kegunaan fingerprint sebenarnya dan bagaimana sejarahnya?
Walau kedengarannya fingerprint memang keren, kita tentu tidak ingin hanya mengikuti perkembangan teknologi tanpa tahu apa sebenarnya yang kita ikuti.
Perangkat pertama yang menggunakan fingerprint adalah G500 Toshiba dan G900. Muncul pada Februari 2007 dan merupakan smartphone Windows-powered. Smartphone ini cukup banyak menyita perhatian publik sebelum kita merasakan iOS dan Android.
Setelah itu perangkat berikutnya yang menggunakan fingerprint adalah HTC P6500 yang dirilis beberapa bulan setelah G500.
Dua tahun ini fingerprint menjadi perhatian publik walau sebenarnya dia sudah muncul delapan tahun lalu. Terakhir, fingerprint sedang di-integrasikan ke Marshmallow, mereka ingin menguji sebelum Apple melakukannya.
Pantech Vega LTE dan iPhone 5S bisa dibilang perangkat modern yang relevan memiliki sensor fingerprint dan keduanya dirilis pada tahun 2013. Mereka membawa kembali fitur lama tetapi membuatnya lebih modern.
Sejak saat itu, hampir semua produsen mobile menambahkan fingerprint untuk produk mereka (Galaxy S5/S6, iPhone 5S/6/6S, Huawei Mate S / Ascend, HTC M9 +, Xperia Z5, One Plus Dua, LG V10). Belum lagi produk Google terbaru Nexus 6P dan 5X.
Kita hidup di dunia yang serba cepat dan kita mencoba meminimalisir ketidaknyamanan. Yang membuat kita tertarik pada teknologi ini adalah membantu kita menghemat waktu. Walau ada banyak fitur yang disediakan fingerprint, prioritas utama adalah untuk membuka / mengaktifkan perangkat.
Beberapa produk tidak support pembayaran melalui perangkat, tetapi mereka masih bisa memanfaatkan fingerprint untuk mempercepat membuka perangkat mereka.
Menurut penelitian rata-rata seseorang membuka perangkatnya 110 kali dalam sehari. Ini yang menjadi alasan OEM (Original Equipment Manufacturer) membuat perangkat yang memiliki sensor yang lebih cepat dan bisa diandalkan. Bukan hanya itu, fingerprint juga menawarkan keamanan lebih.
OEM menempatkan sensor di tempat yang berbeda seperti pada tombol Home, tombol Power, di belakang perangkat dan juga dengan metode yang berbeda seperti swipe, tap atau menekan.
Beberapa laporan mengatakan produsen mobile sedang berusaha ke level yang lebih tinggi dengan memasukkan fingerprint langsung di layar.
Android Marshmallow (6.0) menambahkan fingerprint yang menjadi mengindikasikan perangkat-perangkat selanjutnya akan menggunakan teknologi ini. Android Pay Google dan pembayaran online lainnya berada di garis depan untuk teknologi ini.
Pembayaran online melalui perangkat mobile Anda sudah diperkenalkan di Indonesia oleh salah satu provider terkemuka.
Memanfaatkan fitur NFC, Anda tidak harus repot-repot memasukkan nominal pembayaran dan ditambah fingerprint Anda tidak repot-repot memasukkan password atau proses otentikasi lainnya.
Ini salah satu pertanda teknologi ini akan terus digarap karena secara komersial dan dasar keinginan manusia untuk hidup lebih cepat dan simple membuatnya akan terus berkembang.
Bila ditanya apakah dibutuhkan, ya bila kita menginginkan kehidupan yang lebih cepat dan mudah. Kalaupun Anda tidak suka pembayaran online melalui mobile, fingerprint memang bisa diandalkan untuk urusan lockscreen.
Location Scanner
Populasi aplikasi yang dibuat pada sistem operasi Android semakin meningkat. Salah satunya adalah aplikasi yang memanfaatkan fungsi dari lokasi dengan menggunakan GPS (Global Positioning System) atau yang biasa disebut location based services (LBS).
Location based services adalah layanan berbasis lokasi atau istilah umum yang sering digunakan untuk menggambarkan teknologi yang digunakan untuk menemukan lokasi perangkat yang pengguna gunakan. Layanan ini menggunakan teknologi global positioning service (GPS) dan cell-based location dari Google.
Selain itu, LBS tersebut terdiri dari beberapa komponen di antaranya mobile devices, communication network, position component, dan service and content provider. Mobile devices merupakan komponen yang sangat penting. Piranti mobile tersebut diantaranya adalah smartphone, PDA, dan lainnya yang dapat berfungsi sebagai alat navigasi atau seperti halnya alat navigasi berbasis GPS.
Komponen communication network ini berupa jaringan telekomunikasi bergerak yang memindahkan data pengguna dari perangkat ke penyedia layanan. Position component yang dimaksud adalah posisi pengguna harus ditentukan. Posisi ini dapat didapatkan dengan jaringan telekomunikasi atau dengan GPS. Sedangkan service and content provider adalah penyedia layanan yang menyediakan layanan berbeda ke pengguna seperti pencarian rute, kalkulasi posisi, dan lainnya.
Sederhananya, dengan layanan LBS kita dapat mengetahui posisi dimana kita berada, posisi teman, dan posisi rumah sakit atau pom bensin yang jaraknya dekat dengan kita. Dalam mengukur posisi, digunakan lintang dan bujur untuk menentukan lokasi geografis. Tetapi, Android menyediakan geocoder yang mendukung forward dan reverse geocoding. Menggunakan geocoder, kita dapat mengkonversi nilai lintang bujur menjadi alamat dunia nyata atau sebaliknya.
LBS ini sudah banyak diterapkan oleh banyak aplikasi seperti GO-JEK, GRABBIKE, dan UberMotor. Konsep yang digunakan adalah para konsumen melakukan order dan sistem akan menampilkan driver yang berada dekat dengan konsumen. Selain aplikasi tersebut, banyak para developer yang membangun aplikasi Location Based Services seperti aplikasi untuk menemukan kos-kosan terdekat, menemukan restoran terdekat, dan lainnya.
Image scanner
Aplikasi penerjemah saat ini yang umumnya digunakan adalah aplikasi berbasis text seperti googletranslate.apk, kamus.apk, English-indonesi.apk. Kekurangan aplikasi ini adalah teks yang akan diterjemahkan harus diinput secara manual. Namun sekarang sudah ada suatu sistem penerjemah berbasis citra atau gambar. Text yang akan diterjemahkan tidak lagi di input secara manual melainkan di-capture dengan kamera mobile. Text yang telah dicapture kemudian diproses dengan menggunakan pengolahan citra dengan metode OCR. Tahap-tahap OCR dimulai dari proses binerisasi, normalisasi, segmentasi dan template maching. Hasil pengenalan text kemudian dikirim ke tools penerjemah untuk melakukan translate text yang diinginkan. sistem ini dapat menerjemahkan text dengan input gambar melalui kamera. Sistem ini dapat mengenali huruf Katakana dan Hiragana. Pengenalan teks mencapai 100% dengan ukuran font mulai dari font 10 dengan jarak 2 cm. Penggenalan teks terhadap data gambar dengan warna teks dan background yang beragam sangat ditentukan oleh kualitas kamera smarphone yang digunakan. Sistem ini juga dapat mengenali berbagai karakter teks seperti : karakter Jepang, karakter huruf, karakter korea, dan karakter cina. sistem ini dapat menerjemahkan teks dengan hanya mencapture dengan camera smartphone
Kesimpulan
Semakin lama di era digital ini teknologi semakin berkembang. Semua orang berlomba-lomba untuk menciptakan inovasi untuk sekuritas atau keamanan dan kemudahan pengaksesan suatu perangkat atau data. Namun, setiap teknologi pasti ada kelemahannya. Misalnya saja penyimpanan data kode yg berupa data barcode, QR, fingerprint, irish, image dan lain-lain. apabila data kode-kode tersebut telah disimpan di suatu server , maka keamanan data tersebut bergantung pada servernya. Apabila server tersebut dibobol maka semua data pribadi bisa dimanipulasi. Misalnya saja data fingerprint kita dibobol maka hacker tinggal membuat kode dari terjemahan fingerprint tersebut untuk mengakses apa saja data yg diamankan menggunakan fingerprint itu.
Dan lagi keamanan pribadi seseorang juga akan semakin terancam. Kenapa? Karena semua data pribadi kita sudah kita serahkan pada server penyedia layanan tersebut. Data lokasi kita, data sidik jari, data iris mata, sehingga setiap saat kita bisa dipantau oleh siapapun yg bisa mengakses data kita. Seakan-akan seperti film fast and furious dimana pada film tersebut ada aplikasi yg bernama “God’s eye”, yg dengan aplikasi tersebut kita bisa mengetahui posisi orang lain di seluruh penjuru dunia berdasarkan data iris, sidik jari, lokasi, dan nomer handphone.
Alangkah baiknya apabila sebelum menggunakan suatu teknologi untuk memikirkan dampak kedepannya seperti apa. Dan apa yg terjadi apabila data pribadi kita, kita serahkan ke penyedia layanan tersebut.
referensi
http://bazkomblogs.blogspot.co.id/2017/04/pengertian-dan-cara-kerja-teknologi-iris-scanning.html
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/c92c145ad8d34ad4d2e7dafa85677052.pdf
http://www.plimbi.com/article/161573/sejarah-dan-kegunaan-finger-print-apakah-kita-bena
https://teknojurnal.com/pengertian-location-based-services-lbs-dan-komponennya/
Komentar
Posting Komentar