ERP, SCM, CRM PT. Astra Otoparts

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Gambaran Umum Objek Penelitian
PT Astra Otoparts Tbk (Astra Otoparts) adalah perusahaan komponen otomotif terkemuka Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan suku cadang kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Sejarah Astra Otoparts bermula dari didirikannya PT Alfa Delta Motor pada tahun 1976, yang bergerak di perdagangan otomotif, perakitan mesin dan konstruksi. Setelah mengalami berbagai perubahan dan pergantian nama perusahaan, akhirnya pada tahun 1997 berganti nama menjadi PT Astra Otoparts dan pada tahun 1998 mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) dengan kode transaksi: AUTO. Sejak saat itu PT Astra Otoparts menjadi perusahaan publik dengan nama PT Astra Otoparts Tbk.
Saat ini perusahaan telah bertransformasi menjadi perusahaan industri komponen otomotif terbesar di Indonesia yang didukung oleh enam unit bisnis dan 33 anak perusahaan dengan 34.566 orang karyawan. Beberapa anak perusahaan merupakan perusahaan patungan dengan sejumlah produsen komponen terkemuka dari Jepang, Cina, Eropa dan Amerika, seperti Aisin Seiki, Aisin Takaoka, Akashi Kikai Seisakusho, Akebono Brake, Asano Gear, Daido Steel, Denso, DIC Corporation, GS Yuasa, Juoku Technology, Kayaba, Keihin Seimitsu Kogyo, Mahle, NHK Precision, Nippon Gasket, Nittan Valve, Pirelli, SunFun Chain, Toyoda Gosei, Toyota Industries, Visteon, dan AktiebolagetSKF.
Suku cadang kendaraan bermotor produk Astra Otoparts diserap pasar segmen pabrikan otomotif atau Original Equipment for Manufacturer (OEM) dan segmen pasar suku cadang pengganti atau Replacement Market (REM). Pelanggan Astra Otoparts di segmen OEM diantaranya adalah Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, Mitsubishi, Suzuki, Honda, Yamaha, Kawasaki, dan Hino. Sedangkan di segmen REM, produk Astra Otoparts sudah didistribusikan ke seluruh pelosok Nusantara, 2 melalui 70 jaringan distribusi (48 diler di area luar Jawa-Bali dan 22 kantor penjualan di area Jawa-Bali) dan 12.000 toko suku cadang. Produk Astra Otoparts tidak hanya menguasai pasar dalam negeri tetapi juga telah merambah ke lebih dari 40 negara di Timur Tengah, Asia Oceania, Afrika, Eropa, dan Amerika. Astra Otoparts memiliki dua kantor perwakilan masing-masing di Singapura dan Dubai.
AOP memenuhi segala kebutuhan pelanggan dengan menyediakan inovasi, nilai tambah dan produk yang berorientasi pasar. Sebagai tambahan kepada pelanggan OEM, AOP juga menyediakan pelayanan kepada masyarakat luas lewat “Shop&Drive” jaringan retail modern. Target utama dari jaringan ini adalah untuk mendukung pengembangan bisnis otomotif dari PT. Astra Otoparts untuk memenuhi segala jenis kebutuhan otomotif yang ada di Indonesia. Selama lima tahun terakhir yaitu pada tahun 2008 sampai 2013 Astra Otoparts telah membukukan kinerja keuangan yang solid, diantaranya ditandai dengan penjualan yang terus meningkat, walaupun kondisi ekonomi dan industri otomotif tidak selalu menggembirakan.
Keuntungan bersih Astra Otoparts selama tiga tahun terakhir berada di atas 1 triliun rupiah mengindikasikan kinerja yang konsisten dan berkelanjutan. Dengan profil keuangan yang sehat dan portofolio bisnis yang beragam, Astra Otoparts akan terus bertumbuh menjadi pemasok komponen otomotif kelas dunia.
Visi Perusahaan Menjadi supplier komponen otomotif kelas dunia sebagai mitra usaha pilihan utama di Indonesia dengan dukungan kemampuan engineering yang handal. Misi Perusahaan Mengembangkan industry komponen otomotif yang handal dan kompetitif, serta menjadi mitra strategis bagi para pemain industry otomotif di Indonesia dan regional serta menjadi warga usaha yang bertanggung jawab dan memberikan kontribusi positif kepada stakeholders.

1.2    Latar Belakang
Dalam tataran lingkungan global sekarang ini, dituntut sebuah strategi yang baik serta inovasi-inovasi baru dari setiap perusahaan agar mampu bersaing dengan perusahan-perusahaan lainnya yang datang dari dalam maupun dari luar negeri. Penetapan strategi di dalam perusahaan merupakan hal yang sangat penting dalam pencapaian tujuan. Agar perusahaan dapat menghadapi persaingan yang ketat di era global diperlukan sistem yang dapat mengintegrasikan departemen-departemen yang ada di dalam perusahaan sehingga didapat data yang akurat. Untuk mendapatkan data yang akurat tersebut diperlukan sebuah sistem informasi dalam hal ini sistem informasi akuntansi yang terintegritas dari seluruh kegiatan yang ada dalam perusahaan.tidak terintegritasnya data membuat dibutuhkannya waktu yang lama dalam memenuhi akan data yang biasa datangnya mendadak sehingga menghambat keputusan yang akan diambil, padahal data dan informasi adalah suatu sumberdaya dengan baik seperti sumberdaya lainnya.
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan suatu piranti manajemen yang menyeimbangkan persediaan dan permintaan perusahaan secara menyeluruh, berkemampuan untuk menghubungkan pelanggan dan supplier dalam satu kesatuan rantai ketersediaan, mengadopsi proses- proses bisnis yang telah terbukti dalam pengambilan keputusan, dan mengintegrasikan seluruh bagian fungsional perusahaan; sales, marketing, manufacturing, operations, logistics, purchasing, finance, new product development, dan human resources. Sehingga bisnis dapat berjalan dengan tingkat pelayanan pelanggan dan produktifitas yang tinggi, biaya dan inventory yang lebih rendah, dan menyediakan dasar untuk ecommerce yang efektif (Wallace dan Kremzar, 2001). Sistem ERP memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan fungsi-fungsi bisnis ke dalam proses bisnis yang unified dan terintegrasi, namun demikian upaya mengintegrasikan sistem yang terpisah-pisah menjadi satu kesatuan ke dalam sistem komputer yang dapat melayani kebutuhan antar departemen yang berbeda merupakan permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan (Ethie dan Madsen, 2006) Nilai tambah ERP setelah diterapkan pada perusahaan adalah mempermudah analisis dan pengambilan keputusan; proses bisnis dan sistem informasi menjadi terpadu; meningkatkan kontrol dan mempermudah proses perencanaan; penurunan inventory 40%, serta peningkatan layanan pada pelanggan (Herawan, 2008).  Pada penilitian ini akan dijelaskan ERP, SCM, CRM, dan sistem informasi apa yg digunakan oleh PT Astra Otoparts, bagaimana peran sistem pada bisnis yg sedang berjalan.

1.3    Rumusan Masalah
1.      Sistem informasi apa yg digunakan?
2.      Peranan Sistem informasi pada supply chain management dan customer relationship management?

1.4    Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah tersebut maka akan diperoleh bagaimana ERP, SCM, dan CRM berjalan serta peranan sistem informasi sebagai penunjang kegiatan usaha.

1.5    Pembatasan Masalah
Penulisan ini hanya akan membahas bagaimana ERP, SCM, CRM dan Sistem Informasi apa yg digunakan pada PT Astra Otoparts dan bagaimana peranannya.

1.6    Sistematika Penulisan
Sitematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Pendahuluan, bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penilitian, pembatasan masalah penilitian.
Pembahasan dalam bab ini membahas teori yg mendasari penelitian. Pada penilitian ini tentu saja teori-teori utama adalah mengenai sistem informasi yg digunakan.
Kesimpulan dan saran pada bab ini memaparkan kesimpulan dari analisa penilitian serta saran untuk penilitian lebih lanjut.


  

BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Definisi
2.1.1        Definisi Sistem Informasi
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Sistem dapat diartikan sebaga kumpulan dari beberapa komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu menurut Yogianto (2009, 34), dikutip dalam (Mustikowati, Purnama, & Sukadi, 2012).
Informasi merupakan hasil pemrosesan data (fakta) menjadi sesuatu yang bermakna dan bernilai untuk pengambilan keputusan. Informasi tidak dapat terlepas dari aspek kehidupan manusia. Siapa, kapan, dan di manapun seseorang akan membutuhkan informasi, menurut Bonnie Soeherman dan Marion Pinontoan (2008, 4), dikutip dalam (Mustikowati, Purnama, & Sukadi, 2012).
Menurut Bonnie Soeherman dan Marion Pinontoan (2008, 5), dalam (Mustikowati, Purnama, & Sukadi, 2012) mengatakan bahwa sistem informasi merupakan serangkaian komponen berupa manusia, prosedur, data, dan teknologi (seperti komputer) yang digunakan untuk melakukan sebuah proses untuk pengambilan keputusan guna penunjang keberhasilan bagi setiap organisasi (dalam pencapaian tujuan).
Sistem informasi merupakan sistem, yang berisi jaringan SPD (sistem pengolahan data), yang dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi yang digunakan dalam sistem organisasi data. Elemen proses dari sistem informasi antara lain mengumpulkan data (data gathering), mengelola data yang tersimpan, menyebarkan informasi, menurut Witarto (2004:19), dikutip dalam (Setyawan, Purnama, & Sukandi, 2012).
Menurut Leman (1998), dikutip dalam (Nursahid, Riasti, & Purnama, 2012). Komponen sistem informasi terdiri dari :
1.               Hardware (perangkat keras), terdiri dari komputer, printer dan jaringan.
2.               Software, kumpulan perintah yang ditulis dengan aturan untuk memerintah komputer melaksanakan tugas tertentu.
3.               Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.
4.               Manusia, yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator dan pimpinan.

2.1.2        Definisi ERP
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi manajemen bisnis yang memudahkan pengelolaan bisnis secara terintegrasi. Dewasa ini perusahaan memperhitungkan ERP sebagai bagian penting dari suatu organisasi. ERP mengintegrasikan berbagai sistem informasi di dalam perusahaan. ERP mampu menyediakan informasi secara real-time tentang proses bisnis inti perusahaan seperti produksi, order processing, dan inventory management. ERP memantau sumber  daya perusahaan seperti uang, bahan mentah, kapasitas produksi, dan pegawai. ERP dipergunakan untuk mengelola status komitmen bisnis yang dibuat misalnya customer orders, purchase orders, and employee payroll. Dengan ERP data dapat dimasukkan ke dalam sistem dari berbagai departemen (manufacturing, purchasing, sales, accounting, dsb.) ERP mengelola data secara sentral sehingga hanya perlu sekali saja memasukkan data untuk selanjutnya dimanfaatkan oleh berbagai proses bisnis lainnya. ERP melancarkan arus informasi yang berjalan lintas fungsi di dalam organisasi sampai kepada hubungan dengan para stake holder di luar perusahaan.
Pada awalnya ERP berfokus untuk otomasi fungsi-fungsi back-office misalnya seperti akuntasi dan keuangan, pembelian (pengadaan procurement) dan pergudangan, logistik produksi dan perawatan, sales dan distribusi, dan penggajian dan kepegawaian. Kemudian fungsi front-office juga dimasukan ke dalam ERP seperti CRM (Customer Relationship Management) dan SRM (Supplier Relationship Management). Penerapan teknologi internet portal di dalam ERP memungkinkan perusahaan melakukan berbagai ragam kolaborasi. Baik kolaborasi antar pegawai di dalam perusahaan maupun kolaborasi perusahaan dengan para rekan bisnisnya. Perkembangan selanjutnya ERP juga memasukkan/mengintegrasikan  komponen BI (Business Intelligence) dan Management Cockpit. Dengan komponen seperti itu maka ERP dapat menjadi satu solusi komplit untuk menjawab kebutuhan sistem informasi yang terintegrasi bagi perusahaan.

2.1.3        Definisi SCM
Supply Chain Management (SCM) adalah serangkaian kegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan, dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa kepada pelanggan yang mencakup administrasi harian, operasi, logistik dan pengolahan informasi mulai dari customer hingga supplier. Untuk penjelasan singkatnya Supply Chain Management (SCM) adalah mekanisme yang menghubungkan semua pihak yang bersangkutan dan proses berubahnya bahan baku menjadi sebuah produk. Pihak yang ikut serta adalah yang bertanggung jawab untuk memberikan barang – barang jadi hasil produksi ke customer pada waktu dan tempat yang tepat dengan cara yang paling efisien.

2.1.4        Definisi CRM
CRM (Customer Relationship Management) adalah strategi bisnis yang memadukan proses, manusia dan teknologi. Membantu menarik prospek penjualan, mengkonfersi mereka menjadi pelanggan, dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada, pelanggan yang puas dan loyal.
Tujuan dari CRM adalah untuk mengetahui sebanyak mungkin tentang bagaimana kebutuhan dan perilaku pelanggan, untuk selanjutnya memberikan sebuah pelayanan yang optimal dan mempertahankan hubungan yang sudah ada, karena kunci sukses dari bisnis sangat tergantung seberapa jauh kita tahu tentang pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka. Sulit bagi sebuah perusahaan untuk mencapai dan mempertahankan kepemimpinan dan profitabilitas tanpa melakukan fokus secara berkesinambungan yang dapat dilakukan pada CRM.CRM menjangkau banyak bidang dalam organisasi, termasuk :
1.               Penjualan
2.               Layanan Pelanggan
3.               Pemasaran

2.2    Sistem Informasi yang Digunakan
2.2.1        SAP(Internal)
PT. Astra Otoparts menggunakan software SAP dalam menerapkan ERP (Enterprise Resource Planning) di perusahannya. Dalam menunjang proses bisnis, PT Astra Otoparts juga menggunakan Data Base Management System (DBMS). Produk SAP yang digunakan oleh PT Astra Otoparts adalah SAP R/3, R bermakna pemrosesan data secara real time dan berhubungan dengan arsitektur aplikasi tiga lapisan yaitu :
1.               Database(oracle)
2.               application server
3.               client SAPgui
SAP menggunakan bahasa pemrograman generasi keempat yang dinamakan Advance Business Application Programming (ABAP). ABAP mempunyai banyak fitur dari bahasa pemrograman modern lainnya seperti C, Visual Basic dan Power Builder, Yang mana SAP R3 ini mempunyai 3 area fungsional seperti:
1.        Logistic
2.        Financial controlling
3.        Human Resources
SAP pada AOP digunakan untuk pencatatan final secara finansial manufaktur, human resource internal dan logistic Business Unit manufaktur, karena pada AOP digunakan juga sistem-sistem lain seperti MARIS, WMOS, dan AstraOtoshop. Sejak 2017 ditambahkan fitur baru pencatatan stok retail yg sebelumnya dilakukan di MARIS dan kemudian hanya pencatatan finansialnya di SAP, menjadi setiap stok baik yg keluar maupun masuk serta laporan keuangan divisi retailnya harus dicatat di SAP menggunakan metode textfile inbound dan outbound dari sistem MARIS dan WMOS.
Seiring berkembangnya dunia IT sehingga menuntut bagian penjualan AOP membutuhkan sistem yang menunjang perubahan itu, namun terkait regulasi lisensi produk dan harga pengembangannya sehingga SAP tidak dapat cepat mengikuti permintaan perubahan sistem. Oleh karena itu perubahan tersebut dilakukan pada sistem yang lain yaitu MARIS.
2.2.2        MARIS (Retail)
MARIS (MAgic Retail Information System) adalah produk sistem yang menggunakan bahasa pemrograman MAGIC/UnipaaS. Magic adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang sangat mudah dan cepat dipelajari. Magic berasal dari Israel namun saat ini sahamnya mayoritas dimiliki oleh India.
Sama seperti SAP produk MARIS ini juga mempunyai beberapa funsional seperti :
1.      POS
2.      Logistic
3.      Financial
4.      Human Resources
Di AOP MARIS awalnya digunakan untuk membantu penjualan retail, inventory retail & finansial retail. Namun saat ini MARIS hanya digunakan untuk POS dan inventory secara front end.

2.2.3        WMOS(Inventory)
WMS adalah suatu system yang digunakan didalam pengelolaan gudang yang mengatur proses penanangan barang semenjak dari penerimaan hingga pengirimannya. Seluruh proses dilakukan dengan mempergunakan suatu system tertentu dan biasanya dibantu dengan perangkat komputerisasi, pallet, forklift dan rak tinggi. Didalam WMS seluruh penyimpanan barang diatur oleh system yang sudah di set up sebelumnya berdasarkan lokasinya.
Di AOP WMOS digunakan untuk penyimpanan barang siap jual di gudang-gudang yang terdaftar dan disusun rapih berdasarkan lokasinya baik barang dari Business Unit ataupun barang titip jual. Alirannya adalah barang jadi disimpan di gudang kemudian dicatatkan di WMOS, barang dikirim ke toko-toko retail AOP(Shop&Drive) dicatat di SAP dan MARIS, kemudian dapat dijual.
2.3    Peranan Sistem Informasi pada Supply Chain Management dan Customer Relationship Management
2.3.1        Supply Chain Management
Pada AOP terutama divisi retail Shop and Drive barang siap jual berasal dari 2 macam sumber yaitu barang sendiri atau barang yg berasal dari manufaktur anak perusahaan atau Business Unit dan berasal dari barang titip jual. Alurnya adalah Head Office Shop and Drive mengecek barang di gudang cibitung melalui UI program MARIS Stok HO yg datanya berasal dari pencatatan gudang sistem WMOS, jika barang kosong maka HO melakukan PO ke supplier manufaktur BU atau manufaktur barang titipan. Barang yg ada di HO kemudian disebarkan ke toko-toko shop and drive retail sesuai permintaan toko. Kemudian barang tersebut dijual ke pembeli baik melalui OnSite pembeli ke toko langsung, aplikasi AstraOtoshop, atau Battery Home Delivery melalui telepon dan aplikasi.
2.3.2        Customer Relationship Management
Untuk menjaga hubungan dengan kostumer atau calon kostumer maka beragam inovasi dilakukan oleh marketing dan tim IT AOP. Di antaranya adalah :
1.      Battery Home Delivery
Aplikasi pemesanan Aki online melalui hotline atau aplikasi mobile. Aplikasi ini bertujuan apabila ada mobil bermasalah pada aki ketika diperjalanan maupun di rumah maka tim shop and drive terdekat (berdasarkan google maps dan koordinat kostumer) akan datang dan membantu mengecek dan memperbaiki kerusakan tersebut terutama pada aki. Bahkan saat ini bukan hanya aki tetapi terdapat barang lain seperti oli dll.
2.      Astra Otoshop
Aplikasi pemesanan Aki online melalui website. Aplikasi ini adalah aplikasi e-commerce. Perbedaannya dengan battery home delivery adalah tidak semua barang dijual oleh BHD karena ada beberapa barang yang harus dipesan khusus seperti onderdil body mobil, sedangkan pada astra otoshop dijual.
3.      SMS Reminder
Routine SMS ke kostumer berdasarkan histori transaksi penggantian oli dan pengecekan aki terakhir, ketika sudah hampir mencapai waktunya pengecekan maka routine akan blast sms
4.      Email Reminder
Routine email ke kostumer berdasarkan histori transaksi penggantian oli dan pengecekan aki terakhir, ketika sudah hampir mencapai waktunya pengecekan maka routine akan blast email
5.      Promo Menarik
Marketing selalu melakukan inovasi-inovasi membuat promo menarik yg kemudian diimplementasikan di sistem MARIS seperti promo ulang tahun, hari belanja nasional, dll.
  



BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi yg digunakan adalah
1.      ERP SAP untuk pencatatan stok retail, pencatatan keuangan Retail dan human resource.
2.      MARIS untuk penjualan dan pencatatan stok dan keuangan front end retail
3.      WMOS untuk pencatatan stok gudang per lokasi

Supply dari hulu ke hilirnya adalah divisi retail Shop and Drive barang siap jual berasal dari 2 macam sumber yaitu barang sendiri atau barang yg berasal dari manufaktur anak perusahaan atau Business Unit dan berasal dari barang titip jual. Alurnya adalah Head Office Shop and Drive mengecek barang di gudang cibitung melalui UI program MARIS Stok HO yg datanya berasal dari pencatatan gudang sistem WMOS, jika barang kosong maka HO melakukan PO ke supplier manufaktur BU atau manufaktur barang titipan. Barang yg ada di HO kemudian disebarkan ke toko-toko shop and drive retail sesuai permintaan toko. Kemudian barang tersebut dijual ke pembeli baik melalui OnSite pembeli ke toko langsung, aplikasi AstraOtoshop, atau Battery Home Delivery melalui telepon dan aplikasi.
Untuk menjaga hubungan antara kostumer dan calon kostumer marketing melakukan berbagai inovasi di antaranya adalah
1.      Battery Home Delivery
2.      Astra Otoshop
3.      SMS Reminder
4.      Email Reminder
5.      Promo

3.2     Saran

Untuk memudahkan dan menghindari terjadinya data yang tidak berhasil terintegrasi antar sistem yang ada pada AOP maka penulis menyarankan agar hanya menggunakan 1 jenis sistem informasi dan database yang mudah mengikuti perkembangan jaman. Atau bisa juga menggunakan versi terbaru dari aplikasi yg digunakan.





Daftar Pustaka

https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/101947/bab1/analisis-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-keberhasilan-implementasi-enterprise-resource-planning-studi-kasus-pada-pt-astra-ottoparts-tbk-.pdf




Komentar

  1. sistem crm memang sangat membantu bisnis dalam meningkatkan retensi pelanggan

    BalasHapus

Posting Komentar